Thursday, December 19, 2013

Proses mencintai yang salah part 1



Proses mencintai yang salah,

            Cerita ini berawal ketika saya mulai mengenyam bangku SMA, di awal ospek saya bertemu dengan seorang gadis yang duduk disampingku dan kami selalu tersenyum ketika saling melihat, mungkin itu awal saya mulai jatuh cinta kepadanya, dan kebersamaan itupun terus berlangsung setelah opsek karena kami menempati kelas yang sama.
Hari pun terus berlalau dan kami pun semakin dekat dan sampai suatau hari kami memulai cerita cinta kami. Cerita ini saya rasakan begitu indah, entah apa penyebabnya yang pastinya saya selalu merasanya nyaman bila didekatnya. Cerita ini pun terus berlanjut dan saya merasa bahwa dialah cinta pertamaku. Satu tahun pun berlalau dan kami terus mengukir cerita cinta kami. Liburan sekolah pun tiba dan saat itu aku harus pulang kesumatra dan ini awal cerita cinta kami bermasalah, selama saya disumtra komunikasipun mulai jarang dan apa yang tidak saya inginkan terjadi dimana saat itu dia memutuskan untuk mengakhiri cerita yang kami buat selama lebih dari satuh tahun ini. Disatu sisi saya merasa bahagia karena saat liburan itu saya bisa bertemu dengan keluarga tpi disisi lain rasa  sakit itu tak bisa saya sembunyikan, saya masih tidak percaya hal ini bisa terjadi karena memang tidak ada alasan yang harus membuat kami mengakhiri cerita cinta ini.
Saya hanya bisa diam sambil menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, setelah liburan usai saya pun kembali kebali untuk melanjutkan sekolah seya dengan perasaan yang tidak menentu dimana terasa bigitu berat meninggalkan kampung halaman dan disisi lain saya akan melihat dia yang bukan kekasihku lagi. Rasa sakit tentu masih ada karena bagaimanapu saya masih sangat menyayanginya, tpi apa boleh buat nasi telah menjadi bubur dan aku hanya bisa berharap nantinya dia akan kembali kepadaku lagi. Hari liburpun telah benar – benar habis dan tiba saatnya kami kembali sekolah dan sampai disekolah kami pun bersandiwara seolah – olah tidak terjadi apa – apa sebelumnya agar teman – teman yang lain tidak terlalu curiga. Kami tetap berkomunikasi seperti biasa hanya saja statusnya yang berbeda dia sekarang temanku dan perasaanku tidak pernah berubah, saya tidak bisa  membohongi diri sendiri kalau saya masih mencintainya. Hari – hari itu pun terus berlalau dan terus saya syukuri karena aku masih bisa melihat senyumnya, walapun rasa cemburu itu ada saat dia terlihat dekat dengan orang lain.
Dan sampai suatu hari dia pun meminta pendapatku bahwa ada lelaki lain yang ingin memulai cerita cinta baru denganya, aku pun terdiam sejenak karena enggak tau harus bagaimana karena orang yang aku sayangi meminta pendapatku menganai hubungnya dengan orang lain, itu sih boleh dibilang menusuk diri sendiri. Saat itu aku berlagak sedikit dewasa dan aku bilang “ itu kan terserah kamu, yang jalanin juga kamu, ya kalau kamu emank suka kenapa nggak…”  padahal kata hati bilang tidak. Enggak lama kemudian dia bilang lagi ke saya kalau dia udah pecaran ma orang lain, dan itu resanya nyesekk bangetttt kata nyayian“ sudah tau luka masih saja kau siram dengan air garam “ sumpah perih banget rasanya.
Tapi untung saya punya sahabat yang selalu bilang --> lanjut Part 2


Penulis : Livestream

3 comments: