Proses mencintai yang
salah,
Cerita
ini berawal ketika saya mulai mengenyam bangku SMA, di awal ospek saya bertemu
dengan seorang gadis yang duduk disampingku dan kami selalu tersenyum ketika
saling melihat, mungkin itu awal saya mulai jatuh cinta kepadanya, dan
kebersamaan itupun terus berlangsung setelah opsek karena kami menempati kelas
yang sama.
Hari pun terus
berlalau dan kami pun semakin dekat dan sampai suatau hari kami memulai cerita
cinta kami. Cerita ini saya rasakan begitu indah, entah apa penyebabnya yang
pastinya saya selalu merasanya nyaman bila didekatnya. Cerita ini pun terus
berlanjut dan saya merasa bahwa dialah cinta pertamaku. Satu tahun pun berlalau
dan kami terus mengukir cerita cinta kami. Liburan sekolah pun tiba dan saat
itu aku harus pulang kesumatra dan ini awal cerita cinta kami bermasalah,
selama saya disumtra komunikasipun mulai jarang dan apa yang tidak saya inginkan
terjadi dimana saat itu dia memutuskan untuk mengakhiri cerita yang kami buat
selama lebih dari satuh tahun ini. Disatu sisi saya merasa bahagia karena saat
liburan itu saya bisa bertemu dengan keluarga tpi disisi lain rasa sakit itu tak bisa saya sembunyikan, saya
masih tidak percaya hal ini bisa terjadi karena memang tidak ada alasan yang
harus membuat kami mengakhiri cerita cinta ini.
Saya hanya bisa
diam sambil menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, setelah liburan usai
saya pun kembali kebali untuk melanjutkan sekolah seya dengan perasaan yang
tidak menentu dimana terasa bigitu berat meninggalkan kampung halaman dan
disisi lain saya akan melihat dia yang bukan kekasihku lagi. Rasa sakit tentu
masih ada karena bagaimanapu saya masih sangat menyayanginya, tpi apa boleh
buat nasi telah menjadi bubur dan aku hanya bisa berharap nantinya dia akan
kembali kepadaku lagi. Hari liburpun telah benar – benar habis dan tiba saatnya
kami kembali sekolah dan sampai disekolah kami pun bersandiwara seolah – olah
tidak terjadi apa – apa sebelumnya agar teman – teman yang lain tidak terlalu
curiga. Kami tetap berkomunikasi seperti biasa hanya saja statusnya yang
berbeda dia sekarang temanku dan perasaanku tidak pernah berubah, saya tidak
bisa membohongi diri sendiri kalau saya
masih mencintainya. Hari – hari itu pun terus berlalau dan terus saya syukuri
karena aku masih bisa melihat senyumnya, walapun rasa cemburu itu ada saat dia
terlihat dekat dengan orang lain.
Dan sampai suatu
hari dia pun meminta pendapatku bahwa ada lelaki lain yang ingin memulai cerita
cinta baru denganya, aku pun terdiam sejenak karena enggak tau harus bagaimana
karena orang yang aku sayangi meminta pendapatku menganai hubungnya dengan
orang lain, itu sih boleh dibilang menusuk diri sendiri. Saat itu aku berlagak
sedikit dewasa dan aku bilang “ itu kan
terserah kamu, yang jalanin juga kamu, ya kalau kamu emank suka kenapa nggak…” padahal kata hati bilang tidak. Enggak lama
kemudian dia bilang lagi ke saya kalau dia udah pecaran ma orang lain, dan itu
resanya nyesekk bangetttt kata nyayian“
sudah tau luka masih saja kau siram dengan air garam “ sumpah perih banget
rasanya.
Tapi untung saya punya sahabat yang selalu
bilang --> lanjut Part 2Penulis : Livestream
part 2 nya man,,, kata2 tolong sedikit direvisi lagi :)
ReplyDeleteditunggi ngih,,
ReplyDeletemaaf krna bgitu adanya.. ;)
sesuatu.. :/
ReplyDelete